
Radius
server memiliki banyak keunggulan, selain kontrol menjadi terpusat, anda bisa
merangkum dan membuat beberapa report access atau trafick dengan mudah. Selain
itu banyak sekali yang menjual dan menyediakan beberapa aplikasi pengontrol
radius server, sehingga bisa di kontrol dari web dan dari manapun anda berada.
Lebih simple dan mudah.
Radius server bertugas untuk menangani AAA
(Authentication, Authorization, Accounting). Intinya dia bisa menangani
otentikasi user, otorisasi untuk servis2, dan penghitungan nilai servis yang
digunakan user.
Radius server bisa dibedakan menjadi dua :
-
internal mikrotik
-
eksternal
Hotspot bisa menggunakan internal radius
mikrotik, bisa juga menggunakan eksternal. Jika tidak bisa
mengautentikasi pada lokal database mikrotik, jika telah dispesifikasikan, maka
hotspot
mikrotik bisa mencari pada radius eksternal.
User Manager, bisa digunakan untuk mengatur :
1.
Hotspot :
Hotspot
pada saat connect ke radius dispesifikasikan sebagai sebuah tools (biasanya
berupa router) sehingga bisa connect ke server radius tanpa menspesifikasikan
dirinya sebagai user.
2.
User
adalah
user yang kita buat baik pada lokal database mikrotik melalui user manager
sendiri, atau pada radius eksternal.
Akan
tetapi jika mau lebih reliable maka sebaiknya radiusnya dipisah alias beda
host.
karena bisa dibuat satu database user, bisa dibuat roaming, dari mikrotik lain bisa login dan banyak lagi kelebihannya.
karena bisa dibuat satu database user, bisa dibuat roaming, dari mikrotik lain bisa login dan banyak lagi kelebihannya.
Jika
kita ingin membuat Radius Server internal di dalam Mikrotik, maka
kita harus mengaktifkan radius servernya terlebih dahulu, kemudian
pastikan package usermanager sudah terdapat dalam routerOS anda.
Pastikan anda sudah men centang Use
RADIUS pada hotspot server profile.
Klik IP -> Hotspot -> pilih Tab Server Profiles
Klik IP -> Hotspot -> pilih Tab Server Profiles
Klik 2x nama hotspot anda, kemudian
pada tab RADIUS beri tanda centang tulisan Use RADIUS. Jika sudah
klik OK.
Selanjutnya buka Radius dengan cara
Klik Menu Radius di winbox kemudian klik tanda plus merah untuk membuat radius.
Isikan data-data sebagai berikut :
Service -> pilih hotspot
Address -> masukan IP address server
radius anda, dalam hal ini saya memasukan IP source Internet saya.
Secret -> masukan password
terserah kita bebas yang penting sama dengan yang akan kita masukan nanti di
user manager
Click Apply
Jika semuanya sudah dikonfigurasi,
kita bisa langsung membuka user manager melalui web browser dengan
mengetikan http://ip-mikrotikanda/userman dalam contoh saya masukan
http://192.168.101.114/userman
Akan keluar tampilan seperti dibawah
ini
Selanjutnya masukan user : admin dan
password dikosongkan saja
pilih router -> add router
kemudian masukan data IP dan secret sesuai dengan yang kita
masukan radius mikrotik.
pilih user-> add user kemudian
masukan user yang ingin anda izinkan untuk mengakses hotspot anda.
pilih customers-> add customers
kemudian masukan user yang ingin anda izinkan untuk mengakses user manager.
Untuk memastikan radius server
anda sudah berjalan apa belum silakan akses internet dengan memasukan user dan
password yang sudah di generate pada lagin page hotspot anda, jika berhasil
berarti radius server anda sudah berjalan dengan benar, akan tetapi jika radius
server anda belum berjalan dengan baik maka ketika anda menekan tombil login
maka akan keluar Radius Server not responding.
Kita juga bisa membuat voucher di
menu user yang akan digenerate secara otomatis, bisa menentukan prefix user
sendiri agar bisa membedakan antara user yang digenerate sesuai keinginan kita.
Radius server is not responding
bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
Pertama,
IP user manager tidak boleh sama dengan IP interfaces mikrotik. (bisa pake
127.0.0.1)
Kedua,
dikarenakan upgrade versi, pada saat kita upgrade versi router os, biasanya
user-managernya ikut di upgrade sehingga settingan user manager secara otomatis
sebagian berubah.
Ketiga,
dikarenakan multi NAT, biasanya terjadi pada jaringan multi router hotspot
dengan 1 router sebagai management terpusat. Radius server is not responding
terjadi ketika router di bawah management memakai NAT. Solusi : gunakan ospf ke
semua child router.
Update :
Untuk yang menggunakan IP default
hotspot mikrotik, pastikan IP radius anda menggunakan IP ether yang digunakan
untuk koneksi WAN. dan jika anda menggunakan IP buatan sendiri untuk hotspot
networknya bisa menggunan IP diri sendiri.
Bagi yang sedang mengalami radius
server is not responding, silahkan dicoba-coba tips diatas mungkin bisa
mengatasi masalah pada radius anda. Jika anda menemukan pemecahan masalah yang
lain silahkan dishare disini supaya rekan-rekan yang lain bisa menemukan
penyelesaian atas masalah radius server.
Berikut cara instalasi RADIUS
SERVER:
1. Master file freeradius dapat di
unduh di http://10.13.253.3/data/ atau via terminal (console)
dengan cara wget
http://10.13.253.3/data/freeradius-server-2.1.7.tar.bz2
2. Install dependencies yang
dibutuhkan untuk support SSL (pake libssl-dev, libmysqlclient-dev
atau libmysqlclient16-dev, libtool )
# apt-get install libssl-dev
# apt-get install libmysqlclient-dev
# apt-get install
libmysqlclient16-dev
# apt-get install libtool
3. Ekstrak file
freeradius-server-2.1.7.tar.bz2 dengan cara tar -jxvf
reeradius-server-2.1.7.tar.bz2
4. Buat folder radius di usr dengan
cara # mkdir /usr/local/radius
5. Masuk ke direktory hasil ekstrak
file freeradius tersebut : # cd freeradius-server-2.1.7
6. Compile file tersebut dengan cara
# ./configure --prefix=/usr/local/radius --with-openssl --withrlm-
sql-mysql
7. # make
8. # make install
9. Jika tidak ada error selama
compile dan install maka bisa di simpulkan instalasi radius server
telah berhasil. Cara memastikan
berhasil atau tidaknya instal radius server bisa dicek # cd
/usr/local/radius/etc/raddb/ls →
jika terdapat beberapa file konfigurasi maka telah berhasil.
Cara Konfigurasi RADIUS SERVER :
Beberapa file yang ada di
/usr/local/radius/etc/raddb harus di konfigurasi agar bisa digunakan dan
terhubung ke Radius server pusat di
PPTIK (SSO). File-file tersebut adalah radiusd.conf, eap.conf,
sql.conf, client.conf, proxy.conf. Selain
itu ada file di /usr/local/radius/etc/raddb/site-enabled dan
/usr/local/radius/etc/raddb/site-available
yang harus di konfigurasi yaitu inner-tunnel dan default.
Untuk lebih mudahnya file-file
tersebut dapat di unduh di http://10.15.26.166/certs/ kemudian copy
paste saja dengan sebelumnya
mengganti nama file agar masih punya backupan aslinya. Detailnya
sebagai berikut : (atau wget
http://http://10.15.26.166/certs.tar.bz2)
# nano radiusd.conf
###### ======== cari baris dibawah
=========== ####
# $INCLUDE sql.conf (Hapus tanda '#'
untuk mengaktifkan dukungan sql)
menjadi $INCLUDE sql.conf
# mv eap.conf eap.conf.default
# wget
http://10.15.26.166/certs/eap.conf
#mv proxy.conf proxy.conf.default
(konfigurasi ini untuk keperluan SSO) Laporkan IP address server
kita ke PPTIK untuk di assign ke
server radius PPTIK agar bisa saling berkomunikasi.
# wget
http://10.15.26.166/certs/proxy.conf
# Konfigurasi client.conf, lihat
contoh di http://10.15.26.166/certs/
Misal Access Point yang akan
menggunakan WPA-Radius (Enterprise) memiliki IP 10.15.26.200
Maka isi client.conf spt dibawah:
# nano client.conf
client 10.15.26.200/32 {
secret = ******* ( bisa menghubungi
PPTIK untuk mendapatkan secret nya)
shortname = sesuai kehendak admin
}
# Konfigurasi Utama Radius di
direktori sites-enabled/sites-available.
# cd sites-available
# mv default default.tmp
# mv inner-tunnel inner-tunnel.tmp
# wget http:// 10.15.26.166
/certs/default dan wget http:// 10.15.26.166 /certs/inner-tunnel
INSTAL database MySql-server
# apt-get install mysql-server
# apt-get install phpmyadmin
Membuat user dan password database :
# mysql -u root -p
CREATE database radius;
exit
membuat schema database radius:
# mysql -u root -p radius <
/usr/local/radius/etc/raddb/sql/mysql/schema.sql
Membuat user untuk testing :
# mysql -u root -p radius
use radius;
insert into radcheck (UserName,
Attribute, Value) VALUES ('test','password','passwordku');
Menjalankan radius sekaligus
memeriksa apakah servernya sudah berjalan :
Buka terminal, jalankan perintah di
bawah ini masing-masing di terminal yang berbeda :
# /usr/local/radius/sbin/radiusd
-Xxx
(perhatikan pesan pesan yang muncul,
pastikan tidak ada error)
Melakukan testing otentikasi dengan
command radtest
Buka terminal baru, gunakan perintah
dibawah:
# /usr/local/radius/bin/radtest test
passwordku 127.0.0.1:1812 0 testing123
Pastikan hasilnya
"Access-accept" spt dibawah :
Sending Access-Request of id 40 to
127.0.0.1 port 1812
User-ame = "test"
User-assword =
"passwordku"
NAS-IP-address = 127.0.1.1
NAS-Port = 999
rad_recv: Access-Accept packet from
host 127.0.0.1 port 1812, id=40, length=20
Jika salah akan muncul pesan
"Access-Reject" spt dibawah:
Sending Access-Request of id 74 to
127.0.0.1 port 1812
User-Name = "test"
User-Password =
"passwordsalah"
NAS-IP-Address = 127.0.1.1
NAS-port = 999
rad_recv: Acces-Reject packet from
host 127.0.0.1 port 1812, id=74, length=20
Jika terjadi
"Access-Reject", pastikan user dan password dan secret nya sudah benar.
Lihat terminal yang menjalankan
radiusd mode debugging untuk menelusuri kesalahannya.
gan kalo userman uda terbuat,namun uptimenya tidak sesuai dengan voucer yg saya buat.contoh 1 jam settigan pada limitation 1h namun pada kenyaatanya tidak berjalan sesuai setingan kenapa ya.
BalasHapusAccording to Stanford Medical, It is really the ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh on average 19 KG less than us.
BalasHapus(By the way, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and really, EVERYTHING to about "how" they eat.)
P.S, What I said is "HOW", and not "what"...
Tap this link to discover if this quick test can help you decipher your real weight loss possibility